KehidupanPolitik Kerajaan Kediri Dalam persaingan antara Panjalu dan Kediri, ternyata Kediri yang unggul dan menjadi kerajaan yang besar kekuasaannya. Raja terbesar dari Kerajaan Kediri adalah Jayabaya (1135-1157).Jayabaya ingin mengembalikan kejayaan seperti masa Airlangga dan berhasil. Panjalu dan Jenggala dapat bersatu kembali. Lencana kerajaan memakai simbol Garuda Mukha simbol Airlangga.
A SISTEM PEMERINTAHAN KERAJAAN KEDIRI Sistem pemerintahan kerajaan Kediri terjadi beberapa kali pergantian kekuasaan , adapun raja - raja yang pernah berkuasa pada masa kerajaan Kediri adalah : Keahlian sebagai pemimpin politik yang ulung Jayabaya termasyur dengan ramalannya. Ramalan-ramalan itu dikumpulkan dalam satu kitab yang
SejarahKerajaan Kediri By Rangga Prastha Posted on June 20, 2022 Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai Kerajaan Kediri, mulai dari sejarah, perkembangan agama, sampai kehidupan politik di kerajaan Selengkapnya
Kehidupanpolitik masih diteruskan berdasarkan garis keturunan, bentuk pemerintahan di pengaruhi oleh hindu sehingga Kudungga merubah sistem pemerintahan menjadi kerajaan. 2. Kehidupan Sosial Seperti yang kita ketahui bahwa kerajaan Kutai di pengaruhi oleh corak budaya Hindu yang mengakibatkan masyarakat sangat terkait denga sistem kasta.
KehidupanPolitik Raja-raja yang terkenal dari kerajaan Kediri antara lain Raja Kameswara (1115 - 1130 M) mempergunakan lancana Candrakapale yaitu tengkorak yang bertaring pada masa pemerintahannya banyak dihasilkan karya-karya sastra, bahkan kiasan hidupnya dikenal dalam Cerita Panji.
KerajaanKediri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Isyana (Kerajaan Medang Kamulan). Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara dapat dilihat dari pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri. walaupun secara resmi sistem pemerintahan Kerajaan majapahit baru berjalan setahun kemudian, yaitu ketika Raden Wijaya menjadi Raja Majapahit yang
KerajaanTumapel atau Singosari ini awalnya adalah bagian dari Kerajaan Kediri yang saat itu dipimpin oleh Bupati Tunggul Ametung. Saat itu, Ken Arok terpikat oleh kecantikan istri Tunggul Ametung, yaitu Ken Dedes. Hal tersebut disebabkan karena pada masa berdirinya kerajaan ini, sistem pemerintahan sekaligus politik yang diterapkan lebih
SejarahLengkap Kerajaan Majapahit, Raja, Kehidupan Politik, Peninggalan, Masa Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Majapahit - Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hiundu Budsha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Kakawinan Negarakertagama, kekuasaan majapahit meliputi Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan
ky7CPrJ. - Berikut ini pembahasan mengenai Kerajaan Kediri, lengkap beserta perkembangannya di bidang politik, sosial, dan ekonomi. Kehidupan politik di Kerajaan Kediri ditandai dengan perang saudara antara Samarawijaya yang berkuasa di Panjalu dan Panji Garasakan yang berkuasa di Jenggala. Pada tahun 1052 M, terjadi peperangan perebutan kekuasaan di antara keduanya. Panji Garasakan dapat mengalahkan Samarawijaya, sehingga Panji Garasakan berkuasa. Tahun 1059 M yang memerintah adalah Samarotsaha, tetapi setelah itu tidak terdengar berita mengenai Kerajaan Panjalu dan Jenggala. Baca juga Dukung Restorasi Candi Borobudur, Eko Sriyanto Galgendu Mercusuar Cahaya Umat Buddha Dunia Baru pada tahun 1104 M, muncul Kerajaan Panjalu dengan Rajanya Jayawangsa. Kerajaan ini lebih dikenal dengan nama Kerajaan Kediri dengan ibu kotanya di Daha. Tahun 1117 M, Bameswara tampil sebagai Raja Kediri, dengan prasasti yang ditemukan antara lain Prasasti Padlegan 1117 M dan Panumbangan 1120 M. Pada tahun 1135 M, muncul raja yang sangat terkenal, yakni Raja Jayabaya. Ia meninggalkan tiga prasasti penting, yakni Prasasti Hantang atau Ngantang 1135 M, Talan 1136 M dan Prasasti Desa Jepun 1144 M. Prasasti Hantang memuat tulisan panjalu jayati yang artinya panjalu menang. Hal itu untuk mengenang kemenangan Panjalu atas Jenggala. Jayabaya telah berhasil mengatasi berbagai kekacauan di kerajaan. Di kalangan masyarakat Jawa, nama Jayabaya sangat dikenal karena adanya Ramalan atau Jangka Jayabaya.
Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Indonesia, yang berdiri pada abad ke-10 hingga ke-14. Kerajaan Kediri merupakan salah satu dari beberapa kerajaan Hindu yang ada di Indonesia pada masa itu, bersama dengan kerajaan Majapahit, Singhasari, dan Kediri dikenal sebagai salah satu kerajaan yang memiliki pengaruh yang cukup besar di Jawa Timur, dengan wilayah kekuasaannya yang meliputi sebagian besar Jawa Timur, termasuk daerah-daerah seperti Madiun, Mojokerto, dan Malang. Kerajaan Kediri juga merupakan salah satu kerajaan yang memiliki hubungan yang dekat dengan negara-negara di Asia Tenggara, seperti Siam, Melayu, dan Kediri dikenal juga dengan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi. Pada masa itu, kerajaan ini memiliki sistem pendidikan yang terorganisir dengan baik, serta memiliki sejumlah perpustakaan yang memuat banyak buku-buku ilmiah. Kerajaan Kediri juga dikenal dengan kemajuan dalam bidang pertanian, dengan adanya teknologi pertanian yang canggih seperti sistem irigasi yang terorganisir dengan Kediri akhirnya runtuh pada abad ke-14, setelah terjadi perang saudara antar kerajaan di Jawa Timur yang dikenal dengan Perang Wijaya Kusuma. Setelah perang tersebut, kerajaan Kediri digantikan oleh kerajaan Majapahit yang lebih kuat. Meskipun begitu, Kerajaan Kediri masih terus diingat hingga sekarang sebagai salah satu kerajaan Hindu yang penting di Indonesia. Letak Geografis Kerajaan Kediri Wilayah kekuasaan Kediri meliputi Kediri, Madiun, dan bagian barat Medang Kamulan. Ibu kota Kediri adalah Daha yang terletak di tepi Sungai Kediri Letak Geografis, Sumber Sejarah, Kehidupan Politik, dan Keadaan Masyarakat Sumber Sejarah Kerajaan Kediri Sumber sejarah mengenai Kerajaan Kediri berasal dari beberapa prasasti dan berita asing. 1. Prasasti Prasasti Sirah Keting yang memuat tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa oleh Raja Jayawarsa. Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono berisi masalah keagamaan yang diperkirakan berasal dari Raja Bewasmara. Parasasti Ngantang yang menyebutkan tentang Raja Jayabaya yang memberikan hadiah kepada rakyat desa Ngantang sebidang tanah yang bebas dari pajak. Prasasti Jaring dari Raja Gandra yang memuat tentang sejumlah nama-nama hewan seperti Kebo Waruga dan Tikus Jinada. 2. Berita Asing Berita asing mengenai Kerajaan Kediri sebagian besar diperoleh dari berita Cina. Berita Cina ini merupakan kumpulan cerita dari para pedagang Cina yang melakukan kegiatan perdagangan di Kerajaan Kediri. Contohnya kronik Cina bernama Chu Fan Chi karangan Chu Ju Kua yang diambil ceritanya dari buku Ling Wai Tai Ta yang menerangkan keadaan Kerajaan Kediri pada abad ke-12 dan ke-13 M. Kehidupan Politik Kerajaan Kediri Keadaan masyarakat dan sistem birokrasi Kerajaan Kediri dapat diketahui dari beita Cina, yaitu dari kitab Ling-Wa-Tai-Ta yang ditulis oleh Chou Ku Fei pada tahun 1178 dan kitab Chu-Fhan-Chi- yang disusun oleh Chu Ju Kua pada tahun 1225. Dalam kitab ini dijelaskan mengenai kekuasaan tertinggi di Kediri berada di tangan raja, Tahukah kalian pada masa pemerintahan siapakah Kerajaan Kediri mencapai masa kejayaannya? Kerajaan Kediri mencapai masa kejayaannya oada masa Raja Jayabaya. Untuk lebih jelasnya berikut raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Kediri. 1. Raja Jayawarsa Pemerintah Jayawarsa hanya diketahui melalui Prasasti Sirah Keting. 2. Raja Bameswara Raja Bameswara nanyak meniggalkan prasasti, namun prasasti tersebut lebih banyak mengenai urusan keagamaan sehingga perkembangan pemerintahan tidak banyak diketahui. 3. Jayabaya Kerajaan Kediri dibawah pemerintahan Jayabaya mencapai masa kejayaan. Kediri dan Jenggala dapat dipersatukan kembali. Keberhasilan dan kemenangan Jayabaya ini diabadikan dalam kitab Bharayatayudha karangan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Raja Jayabaya terkenal sebagai ahli nujum ahli ramal. Ramalannya dikumpulkan dalam sebuah kitab Jongko Joyoboyo. Dalam ramalannya, Jayabaya menyebut beberapa hal seperti ratu adil yang akan datang memerintah Indonesia. Kediri tidak saja berkembang sebagai negara agraris, namun juga sebagai negara maritim. Adanya jabatan Senopati Sarwajala yang disamakan dengan laksamana atau panglima Angkatan Laut menunjukkan kemajuan Kediri di bidang maritim. 4. Raja Saweswara dan Raja Aryeswara Masa pemerintahan kedua raja ini tidak dapat diketahui karena tidak ditemukan prasasti yang menyinggung pemerintahan kedua raja ini. 5. Raja Gandra Masa pemerintahan Raja Gandra dapat diketahui dari prasasti Jaring. 6. Raja Kameswara Pada masa pemerintahan Raja Kameswara seni sastra mengalami perkembangan yang pesat. 7. Raja Kertajaya Raja Kertajaya dikenal dengan sebutan Dandang Gendis dan merupakan raja terakhir Kerajaan Kediri. Pada masa pemerintahan Kertajaya terjadi pertentangan antara raja dan para pendeta kaum brahmana. Pertentangan tersebut terjadi karena Kertajaya berlaku sombong dan berani melanggar adat. Hal tersebut memperlemah pemerintahan di Kediri. Kemudian para brahmana mencari perlindungan kepada Ken Arok yang merupakan penguasa Akuwu/Bupati di Tumapel Bagian Kediri. Pada tahun 1222 M Ken Arok dengan dukungan kaum brahmana menyerang Kediri. Akhirnya Kertajaya dapat dikalahkan oleh Ken Arok. Keadaan Masyarakat Kerajaan Kediri 1. Kehidupan Ekonomi Dari catatan-catatan para pedagang Cina dapat diketahui tentang kehidupan rakyat Kediri dalam bidang perekonomian, yaitu sebagai berikut. Kediri banyak menghasilkan beras. Barang-barang dagangan yang laku di pasaran adalah emas, perak, daging, kayu, cendana, pinang, dan lain-lain. Letak Kediri sangat strategis dalam pelayaran perdagangan antara Indonesia Timur dan Indonesia Barat. Pajak rakyat terdiri dari hasil bumi seperti beras, kayu, dan palawija. 2. Kehidupan Sosial Dalam berita Cina dan kitab Ling Wai Tai Ta menerangkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari orang-orang memakai kain sampai di bawah lutu dengan rambut terurai. Rumah-rumah mereka bersih dan teratur, lantainya ubin berwarna kuning dan hijau. Dalam perkawinan, keluarga pengantin wanita menerima mas kawin berupa emas. Raja berpakaian sutra, memakai sepatu, dan perhiasan emas. Rambut raja disanggul ke atas. Raja bepergian naik gajah atau kereta yang diiringi oleh 500 sampai 700 prajurit. 3. Kehidupan Budaya Kehidupan budaya pada masa kekuasaan Kerajaan Kediri berkembang dengan pesat terutama dalam bidang sastra dan pertunjukan wayang. Wayang yang terkenal di Kediri adalah wayang panji. Berikut hasil-hasil sastra pada zaman Kerajaan Kediri. Kresnayana, diperkirakan berasal dari zaman Raja Jayawarsa ditulis oleh Mpu Triguna, isi Kresnayana mengenai perkawinan antara Kresna dan Dewi Rukmini. Bharatayudha, dikarang oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh tahun 1157 pada masa pemerintahan Jayabaya. Kitab ini ditulis untuk memberikan gambaran terjadinya perang saudara antara Panjalu melawan Jenggala. Perang tersebut digambarkan dengan perang antara Kurawa dan Pandawa yang masing-masing merupakan keturunan Barata. Arjunawiwaha, dikarang oleh Mpu Kanwa. Mengisahkan tentang pernikahan Raja Airlangga dengan putri raja dari Kerajaan Sriwijaya. Dibuat pada masa pemerintahan Raja Jayabaya. 4. Hariwangsa, dikarang oleh Mpu Panuluh pada masa pemerintahan Jayabaya. 5. Smaradhahana, dikarang oleh Mpu Dharmaja pada masa pemerintahan Raja Kameswara. Isi Smaradhahana menceritakan tentang sepasang suami istri Smara dan Rati yang menggoda dewa Syiwa yang sedang bertapa. Smara dan Rati terkena kutukan dan mati terbakar api dhahana karena kesaktian dewa Syiwa. Namun, suami istri tersebut dihidupkan lagi dan menjelma sebagai Kameswara dan permaisurinya. 6. Wrtasancaya dan Lubdaka, dikarang oleh Mpu Tanakung. Kitab Lubdaka ditulis pada zaman Raja Kameswara. Isi kitab Lubdaka menceritakan tentang seorang pemburu bernama Lubdaka. Lubdaka sudah banyak membunuh. Pada suatu ketika Lubdaka mengadakan pemujaan yang istimewa terhadap Syiwa, sehingga rohnya yang seharusnya masuk neraka, menjadi masuk surga. Demikianlah artikel tentang Kerajaan Kediri Letak Geografis, Sumber Sejarah, Kehidupan Politik, dan Keadaan Masyarakat, semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk para pembaca setia blog pustaka ilmu. Jangan lupa untuk di share dan berkomentar. Terimakasih
- Kerajaan Kediri adalah salah satu kerajaan di Jawa yang bercorak Hindu. Kerajaan ini memiliki banyak nama lain, di antaranya adalah Kadiri, Daha, dan Panjalu. Kerajaan Kediri didirikan pada abad ke-11, lebih tepatnya pada tahun 1045, dengan pusat pemerintahan di Dahanapura, Kediri, Jawa masanya, kerajaan ini memiliki kekuasaan yang luas, hingga meliputi seluruh Pulau Jawa dan sebagian Sumatera. Bahkan pengaruhnya sangat kuat hingga mampu mengalahkan pengaruh Kerajaan Sriwijaya. Berdirinya Kerajaan Kediri Raja-raja Kerajaan Kediri adalah keturunan dari Airlangga, raja Kerajaan Airlangga membagi Kerajaan Kahuripan menjadi dua, yaitu Kerajaan Panjalu dan Jenggala. Hal ini dilakukan karena Airlangga memiliki dua putra, yaitu Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan. Untuk menghindari perpecahan di antara dua putranya, Airlangga memberikan Kediri Panjalu pada Samarawijaya, dan Jenggala Kahuripan kepada Mapanji. Kedua kerajaan ini dipisahkan oleh Gunung Kawi dan Sungai Brantas. Baca juga Sejarah Berdirinya Kerajaan Pajang